MTU

Pasar Saham Asia Menurun di Tengah Antisipasi Data CPI dan Rapat The Fed

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Ekonomi

Dibuat: 2024-06-12

Dibuat: 2024-06-12 12:22

Pasar Saham Asia Menurun di Tengah Data CPI dan Rapat The Fed

Pasar saham Asia menunjukkan tren penurunan akibat kekhawatiran terhadap rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat dan keputusan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed). Pekan ini menjadi periode penting dengan sejumlah indikator ekonomi dan keputusan kebijakan bank sentral yang dijadwalkan, sehingga meningkatkan ketegangan di kalangan investor.

Pasar Saham Asia Menurun di Tengah Antisipasi Data CPI dan Rapat The Fed

Konflik Dagang AS-China dan Pasar Saham Asia

Konflik dagang antara Amerika Serikat dan China kembali berdampak negatif pada pasar saham Asia. Beredarnya kabar bahwa AS berpotensi memperluas sanksi ekspor semikonduktor ke Rusia memicu kekhawatiran akan potensi dampak pada perusahaan-perusahaan yang memperdagangkan kembali semikonduktor di China dan Hong Kong. Kabar ini menyebabkan Shanghai Composite Index dan CSI 300 Index China masing-masing turun 0,2%. Hang Seng Index Hong Kong mencatatkan penurunan terbesar di antara indeks utama Asia, yaitu 1,6%.

Kondisi Ekonomi Jepang dan Australia

Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing turun 0,8%. Penurunan ini dipicu oleh kenaikan tingkat inflasi produsen (PPI) pada Mei yang lebih tinggi dari perkiraan. Bank of Japan (BoJ) diprediksi akan mengurangi pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga pada pertemuan minggu ini. Prospek ini meningkatkan ketidakpastian terhadap perekonomian Jepang.

Indeks ASX 200 Australia turun 0,5%. Penurunan ini disebabkan oleh dampak ketidakpastian ekonomi AS dan Eropa terhadap perekonomian Australia. Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3% di tengah penguatan saham-saham sektor semikonduktor, menjadi satu-satunya indeks yang mencatatkan kinerja positif di pasar Asia.

Keputusan Suku Bunga The Fed dan Data CPI

Data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat yang akan dirilis pada hari Rabu pekan ini dan keputusan suku bunga dari The Fed diperkirakan akan berdampak besar pada pasar keuangan global. Meskipun The Fed diprediksi akan mempertahankan suku bunga saat ini, prospek penurunan suku bunga di masa depan menjadi perhatian utama. Beberapa ekonom memperkirakan The Fed akan mengisyaratkan dua kali penurunan suku bunga, sementara yang lain memperkirakan tidak akan ada penurunan suku bunga.

Kondisi Ekonomi Eropa dan Amerika Serikat

Di Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pemilihan legislatif, yang meningkatkan ketidakpastian politik. Akibatnya, yield obligasi pemerintah Prancis bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi tahun ini, dan saham bank-bank utama mengalami penurunan signifikan. Euro mencatatkan kerugian terbesar di antara mata uang utama.

Di Amerika Serikat, meja transaksi utama di Wall Street bersiap menghadapi volatilitas pasar menjelang rilis data CPI pada hari Rabu dan keputusan suku bunga The Fed. Indeks S&P 500 naik 0,3% dan mencapai rekor tertinggi baru, sementara Nasdaq 100 naik 0,4%. Namun, saham Apple turun meskipun perusahaan mengumumkan fitur kecerdasan buatan (AI) baru.

Kesimpulan

Pekan ini menjadi periode penting bagi perekonomian global. Pasar saham Asia sangat dipengaruhi oleh konflik dagang AS-China, ketidakpastian ekonomi Jepang, serta keputusan suku bunga The Fed dan data CPI AS. Investor memperhatikan indikator ekonomi dan keputusan kebijakan tersebut, serta bersiap menghadapi potensi volatilitas pasar. Perkembangan ekonomi ke depan diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa penting ini.


Komentar0